Imunisasi: pencegahan penyakit tertentu dengan membantu tubuh mengembangkan kekebalan terhadap patogen penyebab penyakit.
Vaksinasi adalah salah satu bentuk yang paling umum dari imunisasi.
Rekomendasi terbaru untuk jadwal imunisasi anak 0-18 tahun, yang dipublikasikan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) adalah tahun 2023. Lewat website resminya www.idai.or.id , IDAI menjelaskan bahwa rekomendasi IDAI ini mempertimbangkan WHO position paper terbaru untuk berbagai vaksin, Permenkes No. 12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, termasuk Kebijakan Kemenkes terkait program imunisasi global, seperti eradikasi Polio (Erapo), eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN), pengendalian Campak Rubella, pencegahan Kanker Leher Rahim pencegahan Japanese Ensefalitis.
Cara membaca kolom umur: misal 2 berarti umur 2 bulan (60 hari) s.d. 2 bulan 29 hari (89 hari)
Rekomendasi imunisasi berlaku setelah diterbitkan di Sari Pediatri. Dapat diakses pada website IDAI (http:// idai.or.id/publicarticles/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-anak-idai.html)
– Primer – Catch-up – Booster – Daerah Endemis
Untuk menerapkan jadwal imunisasi dengan benar perlu dibaca keterangan di bawah ini dan uraian lengkap di majalah Sari Pediatri.
*Pencegahan terhadap penyakit hepatitis B.
Sebaiknya diberikan kepada bayi segera setelah lahir sebelum berumur 24 jam, didahului penyuntikan vitamin K1 minimal 30 menit sebelumnya. Bayi dengan berat lahir kurang dari 2000g, imunisasi hepatitis B sebaiknya ditunda sampai berumur 1 bulan atau lebih, kecuali ibu HBsAg positif dan bayi bugar berikan imunisasi HB segera setelah lahir tetapi tidak dihitung sebagai dosis primer. Bayi lahir dari ibu HBsAg positif, segera berikan vaksin HB dan imunoglobulin hepatitis B (HBIg) pada ekstremitas yang berbeda, maksimal dalam 7 hari setelah lahir. Imunisasi HB selanjutnya diberikan bersama DTwP atau DTaP.
*Pencegahan terhadap poliomyelitis.
Sebaiknya diberikan segera setelah lahir. Apabila lahir di fasilitas kesehatan berikan bOPV-0 saat bayi pulang atau pada kunjungan pertama. Selanjutnya berikan bOPV atau IPV bersama DTwP atau DTaP. Vaksin IPV minimal diberikan 2 kali sebelum berumur 1 tahun bersama DTwP atau DTaP.
*Pencegahan terhadap penyakit tuberkulosis.
Sebaiknya diberikan segera setelah lahir atau segera mungkin sebelum bayi berumur 1 bulan. Bila berumur 3 bulan atau lebih BCG diberikan bila uji tuberkulin negatif. Bila uji tuberkulin tidak tersedia, BCG dapat diberikan. Bila timbul reaksi lokal cepat pada minggu pertama dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk diagnosis tuberkulosis.
*Pencegahan terhadap penyakit difteri, pertusis (batuk rejan) dan tetanus.
Dapat diberikan mulai umur 6 minggu berupa vaksin DTwP atau DTaP. Vaksin DTaP diberikan pada umur 2, 3, 4 bulan atau 2, 4, 6 bulan. Booster pertama diberikan pada umur 18 bulan. Booster berikutnya diberikan pada umur 5 – 7 tahun atau pada program BIAS kelas 1. Umur 7 tahun atau lebih menggunakan vaksin Td atau Tdap. Booster selanjutnya pada umur 10 – 18 tahun atau pada program BIAS kelas 5. Booster Td diberikan setiap 10 tahun.
*Mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus penyebab penyakit berbahaya, seperti meningitis dan pneumonia.
Diberikan pada umur 2, 4 dan 6 bulan dengan booster pada umur 12 -15 bulan. Jika belum diberikan pada umur 7-12 bulan, berikan PCV 2 kali dengan jarak 1bulan dan booster setelah umur 12 bulan dengan jarak 2 bulan dari dosis sebelumnya. Jika belum diberikan pada umur 1- 2 tahun berikan PCV 2 kali dengan jarak minimal 2 bulan. Jika belum diberikan pada umur 2-5 tahun, PCV10 diberikan 2 kali dengan jarak 2 bulan, PCV13 diberikan 1 kali.
*Mencegah terjadinya diare parah pada bayi yang sampai mengakibatkan dehidrasi dan kematian.
Diberikan 2 kali, dosis pertama mulai umur 6 minggu, dosis kedua dengan interval minimal 4 minggu, harus selesai pada umur 24 minggu.
*Mencegah terjadinya diare parah pada bayi yang sampai mengakibatkan dehidrasi dan kematian.
Diberikan 3 kali, dosis pertama 6-12 minggu, dosis kedua dan ketiga dengan interval 4 sampai 10 minggu, harus selesai pada umur 32 minggu.
*Mencegah penyakit flu.
Diberikan mulai umur 6 bulan, diulang setiap tahun. Pada umur 6 bulan sampai 8 tahun imunisasi pertama 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu. Umur > 9 tahun, imunisasi pertama 1 dosis.
*Mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh virus campak (measles) dan rubella (campak jerman) juga gondongan (mumps).
Pada umur 9 bulan berikan vaksin MR. Bila sampai umur 12 bulan belum mendapat vaksin MR, dapat diberikan MMR. Umur 18 bulan berikan MR atau MMR. Umur 5 – 7 tahun berikan MR (dalam program BIAS kelas 1) atau MMR.
*Mencegah penyakit infeksi virus Japanese Encephalitis yang ditularkan oleh nyamuk.
Diberikan mulai umur 9 bulan di daerah endemis atau yang akan bepergian ke daerah endemis. Untuk perlindungan jangka panjang dapat diberikan booster 1 – 2 tahun kemudian.
*Mencegah cacar air atau chickenpox.
Diberikan mulai umur 12 – 18 bulan. Pada umur 1 – 12 tahun diberikan 2 dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan. Umur 13 tahun atau lebih dengan interval 4 sampai 6 minggu.
*Mencegah penakit hepatitis A.
Diberikan 2 dosis mulai umur 1 tahun, dosis ke-2 diberikan 6 bulan sampai 12 bulan kemudian.
*Mencegah gejala klinis demam tifoid.
Diberikan mulai umur 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun.
*Melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV).
Diberikan pada anak perempuan umur 9 – 14 tahun 2 kali dengan jarak 6 – 15 bulan (atau pada program BIAS kelas 5 dan 6). Umur 15 tahun atau lebih diberikan 3 kali dengan jadwal 0,1,6 bulan (vaksin bivalen) atau 0,2,6 bulan (vaksin quadrivalent).
*Mencegah dan mengendalikan penyebaran infeksi virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.
Diberikan pada anak umur 9 – 16 tahun dengan seropositif dengue yang dibuktikan adanya riwayat pernah dirawat dengan diagnosis dengue (pemeriksaan antigen NS-1 dan atau uji serologis IgM/IgG antidengue positif) atau dibuktikan dengan pemeriksaan serologi IgG anti dengue positif.
VAKSIN DEWASA
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) telah merilis rekomendasi terkini mengenai jadwal vaksinasi bagi orang dewasa pada tahun 2023 pada laman website resminya www.satgasimunisasipapdi.com/jadwal-imunisasi-dewasa/
Vaksinasi merupakan langkah preventif untuk melawan penyakit infeksi yang dapat dimulai sejak masa anak-anak hingga usia lanjut. Meskipun beberapa vaksin memberikan perlindungan seumur hidup, ada pula vaksin yang bersifat sementara, sehingga perlu dilakukan dosis ulang.
Selain melayani vaksinasi anak, Klinik Arsaya juga melayani vaksin untuk dewasa.
Berikut Vaksin yang dapat dilakukan di Klinik Arsaya, Meliputi :
- Vaksin Demam Berdarah
- Vaksin Influenza
- Vaksin PCV
- Vaksin JE (Japanese Encephalitis)
- Vaksin Hepatitis A
- Vaksin Typoid
- Vaksin Meningitis
- Vaksin HPV (Human Papilloma Virus)
- www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-anak-idai2023
- www.satgasimunisasipapdi.com
- www.alodokter.com/pentingnya-vaksin-pcv-mencegah-meningitis-dan-penyakit-berbahaya-lain
- www.liputan6.com/health/read/2555015/cermati-macam-macam-vaksin-dan-kegunaannya
- www.sehatq.com/artikel/mengenal-vaksin-rotavirus-si-pencegah-diare-berat-pada-bayi
- www.alodokter.com/vaksin-influenza-kenali-manfaat-hingga-efek-sampingnya
- www.alodokter.com/vaksin-mr-dan-vaksin-mmr-ini-bedanya
- www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/japanese-encephalitis
- www.alodokter.com/vaksin-varicella-dapat-diberikan-untuk-anak-dan-dewasa
- saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1055
- www.alodokter.com/kenali-apa-itu-vaksin-hpv
- www.alodokter.com/menanti-vaksin-pencegah-demam-berdarah-dengue
Konsultasikan Vaksinasi Yang Dibutuhkan sekarang !!!
Hindari resiko penyakit dikemudian hari dengan cara memenuhi jadwal vaksinasi.
Segera Buat janji dengan dokter yang ada di klinik Arsaya.
Klik tombol Booking atau Whatsapp dibawah.